Puisi

  • Puisi Musim Gugur

    habis sudah dedaunan berserak peluki jalanan sebagaimana cinta yang pernah segar layu menghilang ditelan jaman Nijmegen, 14 November 2015 Continue reading

  • Padamu Rindu Ini Tertuju

    Jauh di sana di balik cakrawala Kasih seutuh rasa berada Tenggelam citranya dalam peluk sang kala Tinggalkan jiwa sendiri rasa merana Padamu rindu ini tertuju Berharap bisa kembali bersama Frankfurt, 1 April 2015 Continue reading

  • Puisi Untuk Isteriku

    Dan aku tahu, engkau selalu tegar Dalam setiap perpisahan kita Dan aku tahu, bahwa hatimu melara Walau kau kabuti dengan senyummu, selalu Membiru hati, mengingat ucap sebelum menjauh: “Kita akan saling rindu lagi, Ma” Mengguncang tangismu, alirkan duka Kering sekejap… Continue reading

  • Mengenangmu

    Untuk Dipa Mengenangmu, Nak Adalah merindui hangat pelukmu Lembut tubuh beliamu Tawa gembira dan rayumu Dan pintamu agar aku tetap tinggal Mengenangmu, Nak Adalah perih di benakku Karna tak mampu dekap jelang engkau lelap Karena kehilangan begitu banyak waktu tumbuhmu… Continue reading

  • Masjidil Haram

    Berputar tenang sayap membentang Riang ria kawanan burung, rayui menara Terang terik sinar mentari yang menghidupkan Dalam buai langit kelabu biru menghampar   Termenung layu aku di hadapanMU Ya Tuhan Mengenang semua sombong dan hina di jiwa, di badan Tiada… Continue reading

  • Ibadahku Ya Tuhan

    Ibadahku Ya Tuhan, hanya sekedar kalkulasi hasil hitungan untung rugi Ibadahku Ya Tuhan, karena ingin dapatkan sanjung bukan dari hasrat ingin memuji Ibadahku Ya Tuhan, hanya ada di tepi-tepi bukan makna yang hakiki Ibadahku Ya Tuhan, mengambang-ambang di permukaan tiada… Continue reading

  • Perubahan

    PERUBAHAN   Ada perubahan terdengar Diteriakkan, dituliskan, disiarkan Ada tangis mengharap keadilan Menyayat, menggelisahkan, menggelikan Dan mereka bergembira Dan aku pun bergembira Namun haruskah kita bergembira? Haruskah kita berharap? Karena mereka para penentu adalah pecinta keajegan?   Kebersamaan, persatuan mereka… Continue reading

  • Si Muka Dua

    Parau kau berteriak: fitnah! Dan memang begitu caramu memfitnah Kuyu kau tampilkan wajah seraya berkata: “aku ini korban” Tapi tanganmu berlumur darah Busuk nafasmu berbau nanah Engkau manusia bermuka dua Kata-katamu tiada dapat dipercaya Penjilat ludah sendiri, Pendusta kata Selamanya… Continue reading

  • Disebab Kuasa Kasihmu

    Bergerak awan gelap Menuju tak tentu tuju Dikarenakan angin Disebab kuasa alam   Sebagai rasa ini di dalam benak Menuju kepadamu Dalam hempas di kejauhan Disebab kuasa kasihmu   Antara Alphen a/d Rijn dan Woerden, 10 November 2013 Continue reading

  • Tangan-tangan

    Pernah kusaksikan seperti ini: Tangan dan jemari keluar dari lubang angin sebuah tembok Lubang angin berjeruji Tembok berwarna putih, di pinggir jalan Tembok kreasi kuasa negara bernama penjara Dan ada diantara tangan-tangan itu, terselip satu dua mata mereka mengharap Barang… Continue reading